Bunga Boroco (Celosia argentea L.) Photo: Arham Alpian |
Kalau menyangkut tanaman ini tidak hal lain yang terlihat unik, kecuali pada bentuk bunganya yang menyerupai ekor kucing. sebenarnya jika dilihat dengan saksama antara bentuk bunga dan ekor kucing hampir tidak menyerupai. sayangnya stigma yang sudah melekat dimata masyarakat lokal telah melekat kuat pada tumbuhan yang satu ini, mungkin terinspirasi dari tumbuhan kumis kucing atau sejenisnya. di Sulawesi masyarakat setempat menyebutnya dengan bunga Ekor Kucing. seperti apa dan apa keunikan dari tumbuhan ini sebaiknya kita lihat dahulu ulasan berikut ini.
Sekilas Tentang Bunga Boroco (Celosia argentea L)
Bunga Boroco atau Celosia argentea merupakan tumbuhan gulma atau rerumputan yang berasal dari daratan tropis Afrika. Tumbuhan ini memiliki beberapa penyebutan yang telah dikenal secara global diantaranya Quail grass (Inggris) atau qing Xiang zi (Cina).
Di Indonesia sendiri tumbuhan ini memiliki nama penyebutan yang unik pada beberapa daerah, Bayam bludu (Sumatera Barat), jawer hayam (Sunda), jengger ayam (Jawa Tengah), atau janggar siap (Bali). Ekot Kucing (Tolitoli). sedangkan Boroco adalah nama atau penyebutan yang bersifat umum.
Celosia argentea sejatinya adalah gulma. pada beberapa Negara seperti India dan Cina tumbuhan ini banyak membawa masalah bagi petani. karena mudah dalam penyebarannya Celosia argentea menjadi tanaman pengganggu pada lahan pertanian, selain itu cara memberantasnya juga cukup merepotkan. saat di tebang, tanaman ini akan menyebarkan biji yang akan dengan cepat menjadi cikal bakal tumbuhan baru. makanya Celosia argentea ini terbilang bandel, apalagi kondisi lahan terbuka. makanya jika tumbuhan ini pernah hidup di suatu lahan atau pekerangan rumah, dan tidak dilakukan pengurangan,dengan cepat Celosia argentea akan memenuhi pekarangan tersebut.
Celosia argentea adalah tanaman tegak yang dapat mencapai tinggi hingga 1 meter. Perbungaan terdiri dari paku terminal padat, dibentuk oleh jalinan bunga papiras, putih merah muda sampai putih keperakan dan kadang-kadang merah muda cerah di ujung paku bunga. Kapsulnya berbentuk elips, atasnya dengan gaya panjang. jika kapsul ini pecah maka akan mengeluarkan beberapa biji hitam.
di Indonesia sendiri Celosia argentea ini biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias, alasannya karena bunganya yang unik dan cukup memikat.Celosia argentea ini juga terdiri dari berbagi macam corak warna yang indah, ada oranye, merah, kuning dan merah muda. selain itu di Indonesia tumbuhan ini dapat berbunga sepanjang tahun. jadi kalau soal bunga, Celosia argentea sangat bisa diandalkan untuk memperindah outdoor seperti pekarangan, tepian jalan, kebun khusus.
selain dijadikan sebagai tanaman hias, Celosia argentea juga memiliki kandungan anti hipertensi dan anti radang mata. sayangnya, penduduk lokal masih banyak yang belum bisa memanfaatkan tumbuhan ini. padahal hampir setiap bagian tanaman ini bisa digunakan sebagai obat dari beberapa penyakit seperti disentri, hipertensi, infeksi saluran kencing atau infeksi mata luar dan dalam.
Bunga Boroco (Celosia argentea L.), juga dikenal sebagai Celosia silver, merupakan tanaman hias dari keluarga Amaranthaceae. Tanaman ini dikenal karena bunganya yang menarik dan berbentuk unik, yang sering digunakan dalam taman atau sebagai bunga potong untuk dekorasi.
Berikut adalah ciri-ciri bunga Boroco (Celosia argentea L.):
Bunga: Ciri paling mencolok dari tanaman ini adalah bunga-bunga yang unik dan menarik. Bunga Boroco memiliki bentuk yang khas dengan rumbai-rumbai bunga yang tebal, bulat, dan padat. Bentuk bunganya ini sering dianggap menyerupai kepala ayam, sehingga beberapa orang juga menyebutnya “bunga ayam” atau “bunga kalkun.” Bunga-bunga ini bisa berwarna merah, merah muda, kuning, jingga, atau ungu, tergantung pada varietasnya.
Daun: Daun Boroco berbentuk oval atau memanjang, dan berwarna hijau cerah dengan tekstur yang halus. Daun-daunnya bisa menjadi kontras yang menarik dengan warna-warna cerah bunga.
Batang: Tanaman ini memiliki batang tegak yang kuat dan berwarna hijau atau merah kecokelatan, tergantung pada varietasnya.
Ukuran: Bunga Boroco dapat mencapai tinggi antara 30 hingga 90 cm, tergantung pada varietas dan kondisi pertumbuhannya.
Perawatan: Boroco adalah tanaman yang mudah dirawat dan cukup tahan terhadap suhu panas. Ia lebih suka tumbuh di tempat yang mendapatkan sinar matahari penuh atau setengah bayangan. Tanaman ini juga tahan terhadap kekeringan, tetapi lebih baik jika disiram secara teratur untuk memastikan tanahnya tetap lembab. Selain itu, tanaman ini juga membutuhkan tanah yang baik drainasenya.
Biji: Setelah mekar, Boroco menghasilkan biji kecil berwarna cokelat yang bisa digunakan untuk perbanyakan.
Penggunaan: Bunga Boroco sering digunakan sebagai tanaman hias untuk taman atau pot bunga. Bunga potong dari tanaman ini juga populer untuk dekorasi dalam rangkaian bunga segar.
Bunga Boroco (Celosia argentea L.) adalah tanaman hias yang menarik dengan bunga unik berbentuk rumbai-rumbai yang tebal. Keindahan dan kemudahan perawatannya menjadikannya pilihan yang populer bagi pecinta tanaman hias yang ingin menambahkan sentuhan warna cerah dan keunikannya pada taman atau ruangan.