Kecerdasan emosional bisa dikatakan kemampuan untuk memahami, mengelola dan mengontrol emosi diri sendiri, serta kemampuan menerima dan menilai emosi orang lain. Kecerdasan emosional berhubungan dengan beberapa kemampuan seperti:
- Kepandaian dalam mengelola perasaan.
- Kepandaian dalam menjaga mood (suasana hati) agar selalu baik.
- Kepandaian untuk membaca suasana hati orang lain dengan melihat raut wajahnya.
- dll.
Dewasa ini, orang-orang menyadari bahwa kecerdasan emosional (EQ) tidak kalah penting dibandingkan kecerdasan intelektual (IQ). Dimana para ahli menjelaskan bahwa kecerdasan emosional berkontribusi besar terhadap kesuksesan hidup. Beberapa kunci utama dari kecerdasan emosional seseorang yaitu bisa menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, peka terhadap emosi dan kondisi orang lain, dan bisa menajemen emosi sebagai alat untuk memotivasi diri.
Jangan bersedih dan putus asa jika Anda memiliki masalah dalam kemampuan EQ, dimana Anda tetap bisa meningkatkan kecerdasan emosional asalkan punya tekad yang kuat. Orang dengan EQ tinggi biasanya sangat mudah untuk membangun relasi dengan orang-orang. Tingkat EQ yang tinggi membuatnya sangat mudah untuk bisa mengenali emosi diri sendiri dan orang lain.
Photo credit: stock.adobe.com|By baranq
Orang dengan EQ tinggi sangat cakap dalam kontrol atau pengendalian diri. Itu artinya meningkatkan kontrol diri atau pengendalian diri dapat meningkatkan kecerdasan emosional seseorang. Anda harus melatih diri untuk bisa bertindak dan merespon dengan tepat dalam setiap situasi.
Seperti saat sedang emosi atau marah yang memicu Anda untuk melakukan hal-hal di luar kewajaran, seperti memukul meja saat di kantor (di tengah-tengah orang banyak). Dalam situasi seperti itu Anda harus melatih untuk mengendalikan diri, kendalikan diri agar tidak melakukan hal yang buruk atau berbahaya.
Melatih agar bisa mengontrol diri dengan baik tidak bisa dilakukan dalam sehari atau seminggu, tapi ini adalah proses yang panjang dan butuh waktu yang lama. Karena yang namanya merubah kebiasaan itu tidak bisa secara instan, apalagi jika Anda termasuk orang yang tempramental maka butuh usaha keras dan proses panjang untuk menjadi orang yang cakap dalam mengontrol diri.
Cobalah menyalurkan emosi Anda ke dalam suatu aktivitas yang positif, salah satunya berolahraga. Jika Anda merupakan orang yang mudah marah, lakukan olahraga yang bisa menguras energi Anda seperti jogging 30 menit, sprint, push up, angkat beban, dll. Ini membuat energi Anda tersalurkan ke hal yang positif.
Jika energi tidak tersalurkan melalui aktivitas-aktivitas fisik, biasanya membuat jiwa bawaannya ingin marah-marah. Banyak orang yang awalnya suka marah-marah, setelah rutin berolahraga tidak lagi menjadi orang yang temprament, selain itu sikapnya juga lebih tenang. Itu karena berolahraga dapat meningkatkan mood (suasana hati).
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat membuat mood lebih baik. Olahraga seperti mengangkat beban atau berlari dapat meningkatkan kesehatan mental dan meredakan kecemasan berlebihan. Ada juga hasil penelitian yang menyebutkan bahwa orang-orang yang rutin berolahraga lebih puas dan bahagia dengan hidup mereka daripada orang-orang yang tidak/jarang berolahraga.
American Psychological Association (APA) menyebutkan bahwa berolahraga membantu jiwa merasa lebih bahagia. Dimana banyak ahli yang menyebutkan adanya keterkaitan kuat antara aktivitas olahraga dan suasana hati, bahkan lima menit setelah berolahraga seseorang akan merasakan efek peningkatan mood.
Suasana hati yang baik membuat Anda akan lebih mudah mengendalikan diri, menarik napas dalam-dalam dapat membantu menenangkan jiwa. Kegiatan rutin berolahraga juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan jiwa yang lebih tangguh. Orang yang punya rasa percaya diri yang baik biasanya memiliki tingkat EQ tinggi.
Selain itu beroahraga dapat meminimalisir munculnya rasa stres, ini sangat penting karena sering terkena stres dapat menurunkan tingkat EQ. Rutin berolahraga juga dapat membantu tidur lebih nyenyak dan berkualitas, ini sangat baik untuk kesehatan mental dan kecerdasan emosional Anda.
Miliki Motivasi Tinggi. Orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi biasanya memiliki jiwa bermotivasi tinggi, rasa semangat menghiasi kehidupannya sekalipun sedang mengalami situasi sulit. Oleh karena itu, Anda harus punya jiwa dengan semangat tinggi dan tidak mudah putus asa saat keadaan tidak berjalan sesuai keinginan.
Saat menghadapi situasi sulit yang memberatkan mungkin Anda merasa frustasi dan putus asa. Mulai sekarang jadilah orang kuat dan terus melatih diri (mental) agar selalu tahan dalam menghadapi segala situasi. Orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi memperoleh kemampuannya tersebut dengan perjuangan, mereka adalah orang-orang yang termotivasi untuk selalu meningkatkan kualitas diri dan ingin menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.
Oleh karena itu, jika ingin punya kecerdasan emsional tinggi maka perlu usaha keras, ketegaran jiwa, sifat pantang menyerah, dan bersabar dalam upaya memperbaiki diri. Lalu tumbuhkan kemampuan berempati.
Tingkatkan Kemampuan Berempati. Kemampuan berempati maksudnya bukan hanya sekedar bisa merasakan apa yang orang lain rasakan, tetapi juga kemampuan untuk memahami sudut pandang dan cara pikir orang lain. Ini bukan berarti Anda harus setuju pada sudut pandang orang lain, tapi kemampuan ini sangat membantu Anda untuk memahami penyebab seseorang bertindak atau berkata suatu hal.
Loading…
Perlu kritis dalam berpikir (critical thinking), jangan sampai Anda selalu percaya pada setiap informasi/berita yang datang dan menyebarkannya tanpa memastikan kebenarannya terlebih dahulu. Orang yang mudah termakan informasi hoax biasanya punya tingkat EQ yang rendah. Biasakan untuk mengecek kebenaran setiap informasi yang datang, jangan langsung percaya.
Memang cukup melelahkan, butuh usaha dan energi untuk mengecek kebenaran suatu berita, tapi membiasakan hal ini dapat membuat diri Anda terlatih untuk menahan diri, berusaha dan bersabar. Orang dengan kecerdasan emosional tinggi biasanya mampu menahan diri dari mempercayai maupun menyebarkan berita yang tidak jelas. Mereka tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita hoax.
Adapun orang-orang yang mudah emosi dan terprovokasi karena termakan berita hoax biasanya punya tingkat EQ rendah.
Hilangkan kebiasaan mudah berprasangka buruk pada orang lain, buang jauh-jauh sifat seperti itu. Jangan mudah menyalahkan orang lain. Hal ini juga masih berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis, sebelum berpikir dan bertindak yang tidak-tidak sehingga akhirnya merugikan orang lain maupun diri sendiri, cobalah untuk melakukan critical thinking karena jika Anda sampai salah dalam menuduh orang lain maka Anda sendiri yang malu jadinya.
Hindari bersikap reaktif berlebihan, saat menghadapi sesuatu yang mengguncang hati dan pikiran Anda, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencoba menenangkan diri. Tenangkan hati dan pikiran sehingga Anda bisa berpikir jernih. Tahan (kontrol) diri saat menghadapi situasi yang menyebalkan, jangan sampai Anda melakukan reaksi yang bodoh dan merugikan. Biasakan untuk kontrol diri dari reaktif berlebihan, ini merupakan kemampuan orang-orang ber-EQ tinggi.
Cobalah melatih kecerdasan emosional dengan cara berusaha membuat pikiran tetap tenang dan rileks saat jiwa dilanda kemarahan. Latihan ini butuh proses atau waktu yang panjang, apalagi jika Anda selama ini termasuk orang yang tempramen, maka butuh waktu lama dan usaha sungguh-sungguh untuk mencapainya.
Beberapa tips untuk membantu meredakan marah yaitu menarik napas dalam-dalam, bisa juga sambil menejamkan mata, selain itu jika memungkinkan ambil posisi rebahan karena sangat efektif untuk meredakan marah.
Tingkat EQ yang tinggi tidaklah bisa diproleh dalam waktu singkat, akan tetapi ini sebuah proses yang berlangsung perlahan-lahan dan butuh kemauan yang kuat untuk bisa memperolehnya. Ini adalah tentang bagaimana Anda bisa mengenali emosi diri sendiri, bisa memotivasi diri sendiri, bisa mengenali emosi orang lain, dan bisa berempati terhadap situasi sosial di lingkungan sekitar.
Melatih kecerdasan emosional berarti melatih jiwa Anda, merubah kebiasaan Anda menjadi lebih baik, ini juga termasuk melatih hati dan pikiran Anda, bagaimana Anda menangani situasi yang tampaknya tidak menyenangkan, atau bagaimana jiwa Anda merespon sikap orang lain yang Anda pandang buruk.
EQ tinggi tidak bisa diperoleh hanya dalam semalam, tapi dengan bertambahnya usia seharusnya kecerdasan emosional juga meningkat karena semakin banyak pengalaman hidup yang dirasakan. Nah, tinggal bagaimana Anda sendiri, apakah Anda mau mengambil pelajaran dari berbagai pengalaman hidup yang pernah terjadi?
Untuk memiliki kecerdasan emosional yang baik, maka jangan biarkan emosi negatif berkembang di dalam jiwa Anda. Anda harus peka, jika ada pikiran dan perasaan negatif maka buanglah jauh-jauh. Selain itu jangan bebani pikiran dengan sesuatu yang tidak-tidak. Orang-orang dengan EQ tinggi sangat pandai dalam memanajemen pikiran dan perasaan mereka.
Juga manfaatkan faktor eksternal untuk membantu Anda tetap fresh dan tenang, seperti membasuh wajah dengan air segar saat cuaca panas sekali, beraktivitas olahraga di pagi hari, minum teh di sore hari sambil rileks, dll. Aktivitas-aktivitas tersebut bisa membantu pikiran Anda tetap fresh dan jernih.
Kecerdasan emosional juga berarti kemampuan untuk bangkit dari kesulitan, ini adalah tentang kemampuan menjaga pikiran dan perasaan saat menghadapi situasi sulit. Orang-orang dengan EQ tinggi selalu mampu berpikir positif, alih-alih menyerah dan putus asa terhadap masalah kehidupan yang dihadapi justru mereka terus berusaha memecahkan masalah tersebut.
Itu karena mereka sudah terlatih untuk mengontrol pikiran dan perasaan ke arah yang positif, sehingga mereka mampu menyadari bahwa tidak ada gunanya menyerah, mengeluh bahkan ngamuk-ngamuk. Pikiran mereka hanya fokus, fokus dan fokus mencari cara untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, mereka mampu memfokuskan pikiran dan tindakan pada hal-hal yang penting.
Berbeda dengan orang ber-EQ rendah, yang cepat sekali ngamuk-ngamuk saat menghadapi situasi sulit, padahal seharusnya dia fokus untuk mencari cara mengatasinya permasalahan. Tanamkan JIWA OPTMIS di dada karena itu bekal super penting dalam menjalani kehidupan.
Hal lain yang perlu dilatih:
- Jadilah orang yang ekspresif, Anda harus punya kemampuan yang baik dalam mengungkapkan perasaan diri sendiri (ini bukan hanya tentang percintaan tapi kehidupan sehari-hari secara umum). Anda juga harus bisa peka terhadap kondisi dan perasaan orang lain, dengan melihat raut wajah dan gerak geriknya.
- Latih diri agar tidak berlebihan dalam menggunakan gadget (seperti untuk bermain game, sosial media, nonton youtube dll) karena terlalu lama berhubungan dengan gadget dapat merusak perasaan Anda, merusak kehidupan sosial di dunia nyata, menurunkan kemampuan membaca emosi, selain itu waktu terlalu banyak terbuang percuma yang menyebabkan keadaan semakin buruk.
- Sediakan waktu (tidak perlu banyak-banyak) untuk merenungkan perjalanan hidup Anda dan kemajuan yang telah dicapai.
Tanda Anda punya kecerdasan emosional (EQ) tinggi:
- Anda tidak mudah reaktif (ketriger) maupun baper terhadap omongan orang lain, sekalipun omongan mereka kurang baik atau bahkan memang disengaja menyerang Anda.
- Anda sering melihat situasi sulit atau pekerjaan berat sebagai tantangan, dimana Anda punya jiwa tangguh dan tidak mudah frustasi.
- Anda pandai membaca situasi atau perasaan orang lain.
- Anda pandai menempatkan diri pada posisi orang lain.
- dll.