Strategi Mengerjakan Psikotest disertai dengan Contoh Soal dan Kunci Jawaban-
Pimpinan perusahaan percaya bahwa seleksi dengan menggunakan tes psikologi akan dapat memperlakukan calon yang disarankan dengan baik, dapat berkembang dengan baik ketika sudah masuk ke dalam dunia kerja. Proses perekrutan karyawan/tenaga kerja melalui tes adalah mencari calon tenaga kerja yang dianggap memenuhi syarat yang sesuai dengan karakter/kualifikasi pekerjaan yang dilamar. Untuk memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan karakter pekerjaan, maka diperlukan perangkat alat tes yang dapat mengukur atau memilah sekian banyaknya calon tenaga kerja yang melamar. Alat tes harus mampu menarik kesimpulan yang obyektif dan dapat memberikan suatu rekomendasi apakah pelamar mesti diterima atau ditolak berdasarkan hasil penilaian tes. Sebelum membaca langsung tentang contoh dan tips menghadapi tes psikologi, ada baiknya anda terlebih dahulu mengetahui seluk beluk tes psikologi dalam dunia tenaga kerja.
Psikotest (Photographer by:Eko Wahyudi koleksi-tip) |
Mengapa Mesti Tes Psikologis?
Banyak sekali alasan pemanfaatan alat tes psikologis di perusahaan, namun pada dasarnya bisa kita padatkan menjadi tiga alasan utama.
1. Alasan pertama, perusahaan ingin mengurangi resiko keuangan karena salah merekrut karyawan.
Dengan memanfaatkan alat tes, maka perusahaan menginginkan dapat memperoleh karyawan yang baik/ tanpa masalah, sehingga perusahaan tidak akan mengeluarkan biaya tinggi karena salah merekrut karyawan.
2. Alasan ke dua, perusahaan menginginkan pegawai yang cocok dengan sifat pekerjaan yang ditangani.
Ada beberapa tugas tanggung jawab pekerjaan tertentu yang tidak dapat dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki karakteristik kepribadian tertentu.
3. Alasan ketiga, adanya tes, maka perusahaan dapat mengenal jenis/tipe orang seperti apa yang cocok dengan budaya perusahaan tersebut.
Sebagai contoh, perusahaan menginginkan karyawan yang mampu mengambil keputusan di bawah tekanan, khususnya pada perusahaan perbankan atau perusahaan jasa. Atau karyawan yang mampu bekerjasama baik dalam team, dan bukan orang dengan sifat individualis.
Ragam Bentuk Tes Psikologis
Ada beragam bentuk penilaian tes psikologis, diantaranya adalah personality assesment (penilain kepribadian), decision making test, tes intelegensi kognitif atau critical thinking, tes kreatifitas dan lain-lain. Tes kejujuran (integritas), termasuk dalam personality assesment dan banyak dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu, untuk karyawan yang akan mengisi level managerial, perlu diadakannya ujian yang berkaitan dengan kepemimpinan, delegasi, develop other, strategic thinking, mengatasi konflik, untuk kriteria-kriteria ini perusahaan dapat menggunakan pendekatan assesment center.
Tahapan Seleksi dalam perekrutan karyawan/calon tenaga kerja
Umunya perusahaan BUMN/ Swasta di Indonesia dalam melaksanakan proses seleksi karyawan menjalankan dua tahapan, yaitu:
1. Tahap pertama, tahap pencarian calon tenaga kerja
Pada tahap ini, perusahaan mengusahakan supaya calon karyawan terkumpul cukup banyak sehingga proses seleksi dapat berjalan dengan baik. Pada tahap ini, perusahaan biasanya menginformasikan kebutuhan karyawan baru lewat media cetak/ elektronik, pendekatan langsung, lewat rekomendasi, atau pencari kerja melamar sendiri ke perusahaan.
2. Tahap ke dua, tahap seleksi tenaga kerja
- Seleksi lamaran: mempertimbangkan suatu lamaran untuk dapat mengikuti tahap seleksi berikutnya atau tidak. Biasanya dengan melihat syarat tertentu, seperti: pendidikan, pengalaman kerja, karakteristik, atau beberapa melihat berapa nilai akademis (raport, IPK).
- Wawancara awal: berisi mengenai kesediaan pelamar ketika dihadapkan pada kondisi kerjanya, dan evaluasi persyaratan kerja yang ada pada diri pelamar.
- Ujian, psikotes tertulis dan psikotes wawancara: kandidat menjalani tes tentang pengetahuan dan keterampilan, mengikuti tes tentang pengetahuan dan keterampilan, mengikuti tes untuk menggali aspek psikologis kandidat baik secara tertulis atau secara lisan.
- Penilaian akhir: melakukan evaluasi terhadap hasil serangkaian tes dan wawancara untuk menentukan apakah kandidat diterima atau ditolak. Yang juga ditindak lanjuti dengan memperhatikan hasil tes kesehatan.
- Pemberitahuan dan wawancara akhir: kandidat yang diterima dipanggil untuk mengikuti wawancara akhir untuk diterangkan mengenai berbagai kebijakan perusahaan, seperti misalanya masalah gaji.
- Penerimaan: kandidat menerima surat keputusan tentang diterimanya kandidat untuk menjadi bagian dari perusahaan.
Tes Psikologis Sebagai Prediktor
Apabila suatu analisa pekerjaan sudah menentukan kualifikasi suatu pekerjaan maka yang perlu dilakukan adalah menentukan alat tes yang dapat mengukur kualifikasi yang ada di dalam hal dijadikan sebagai prediktor (alat prediksi). Prediksi ini bisa didasarkan pada nilai hasil ujian dan tes, hasil wawancara dan hasil observasi. Biasanya prediktor berisi tentang kecakapan intelektual, keterampilan merencanakan pekerjaan dan keterampilan untuk mengkomunikasikan ide dan pengalaman.
Saat ini banyak perusahaan menggunakan tes psikometri untuk melakukan proses rekrutmen karyawan. Tes psikometri/psikologi bertujuan untuk mengukur aspek-aspek kemampuan mental atau kepribadian Anda. Ada banyak aspek yang bisa dinilai dari tes psikometri diantaraya intelegensi, aptitude, kepribadian, kompetensi, termasuk juga bagaimana Anda bekerja dengan orang lain, bagaimana Anda mengatasi stress, dan apakah Anda dapat memenuhi kriteria intelektual yang dibutuhkan perusahaan yang semuanya menjadi informasi berharga bagi perusahaan untuk mengambil keputusan apakah Anda tepat bekerja di perusahaan tersebut.
Jenis alat psikotest untuk tes masuk kerja
Berikut ini adalah alat-alat psikotes yang biasa digunakan dalam seleksi tenaga kerja di Indonesia, baik itu tes seleksi karyawan BUMN, bank, swasta, atau CPNS.
1. Tes intelektual
- Culture Fair Intelligence Tes: tes ini berfungsi untuk mengungkap kemampuan mental umum.
- Tes Intelegensi Umum: berfungsi untuk mengungkap kemampuan mental umum.
- Tes Kemampuan Dasar: untuk mengukur kemampuan dasar individu.
- Army Alpha: untuk mengetahui daya tangkap/ daya konsentrasi orang.
- Administrasi dan Keuangan: untuk mengetahui kemampuan administrai dan keuangan.
- Tes Intelligensi: tes ini terdiri dari sembilan sub tes didasarkan pada anggapan bahwa struktur intelligensi tertentu cocok dengan pekerjaan atau profesi tertentu,
2. Tes Kepribadian
- Edwards Personal Preference Schedul: untuk mengukur kepribadian orang dilihat dari kebutuhan-kebutuhan yang mendorongnya.
- Draw A Man Tes (Tes Gambar Orang): untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja.
- WArtegg: untuk mengetahui emosi, imajinasi, intelektual, dan aktifitas subjek.
- Tes Pauli: Untuk mengukur sikap kerja dan prestasi kerja (daya tahan, keuletan, sikap terhadap tekanan, daya penyesuaian, ketekunan, konsistensi, kendali diri).
- Kraeplien: untuk mengungkap ketelitian, kecepatam, kestabilan, dan ketahanan kerja. Tes ini terdiri dari gugusan angka-angka yang susunanya secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur-lajur. Calon karyawan diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan di sampingnya. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan konsistensi, ketahanan sikap terhadap tekanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
- Rothwell Miller Inventory Blank: merupakan instrumen tes baku/formal yang dibuat oleh Rothwell Miller, serta telah banyak dipakai untuk mengukur bakat dan minat seseorang. Pada dasarnya setiap orang memiliki minat dan bakat tertentu, sehingga perlua suatu pengukuran untuk mengetahui bakat dan minat yang ada di dalam setiap diri individu. Alat tes ini banyak digunakan untuk di dunia pendidikan, misalnya penjurusan di SMA dan Perguruan Tinggi, serta dapat digunakan untuk dunia kerja dalam penentuan posisi jabatan seseorang (placement test).
Tips Tujuh Langkah Persiapan Menghadapi Psikotest:
1. Tips pertama, tetapkan waktu untuk melakukan latihan menjawab soal-soal dalam tes.
2. Tips ke dua, kumpulkan bahan-bahan latihan soal psikotes.
3. Tips ke tiga, mulailah program latihan Anda.
4. Tips ke empat, pastikan Anda mengetahui jenis tes yang Anda hadapi.
5. Tips ke lima, selalu motivasi diri Anda sendiri.
6. Tips ke enam, gunakan strategi yang jitu saat tiba pada di hari H.
Mengapa Perlu Berlatih Menghadapi Psikotes?
- Mereka yang rajin berlatih dapat memperoleh nilai yang lebih baik dibanding yang tidak berlatih.
- Mereka yang memiliki latar belakang pendidikan bukan dari psikologi, mendapatkan manfaat terbesar dari berlatih.
- Mereka yang tidak memiliki pengalaman atau hanya memiliki sedikit pengalaman, menunjukkan peningkatan dua kali lipat dibandingkan mereka yang pernah menjalani tes sebelumnya dengan berlatih.
- Peningkatan nilai diperoleh dari berlatih mengerjakan soal yang serupa dengan soal tes.
- Latihan dengan materi, situasi, dan kondisi yang sama pada saat tes memberikan hasil yang lebih baik.
- Kebanyakan peningkatan diperoleh dengan sangat cepat, setelah itu peningkatkan meningkat stabil.
- Efek pelatihan akan terasa pada jenis tes tertentu, tetapi belum tentu terjadi pada jenis tes yang lain pada orang yang berbeda.
- Terdapat perbedaan hasil yang besar pada individu akibat seringnya berlatih.
- Individu yang tidak bukan berlatar belakang pendidikan matematika dan Bahasa Inggris akan mendapatkan nilai yang tinggi melalui latihan-latihan intensif.
Jadi tunggu apa lagi. Jika masih ada waktu tersisa sebelum hari H anda tes, gunakan waktu yang ada untuk berlatih sebagai persiapan. Dijamin Anda mendapatkan hasil yang memuaskan. Selanjutnya di blog ini, Anda bisa belajar menjawab ragam soal tes psikotes dengan jawaban (pembahasannya).
Latihan Soal Psikotes dan Kunci Jawaban
Latihan Soal Psikotest: Model Scholastic Aptitude Test
Sinonim
Petunjuk:
Kunci Jawaban “sinonim”
Analogi Verbal
Kunci Jawaban “Analogi Verbal”