Pengertian, Contoh, dan Fungsi Majas Eufemisme

Portalinformasi.id – Majas eufemisme adalah salah satu majas dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan yang kasar atau tidak sopan dengan kata-kata yang lebih halus atau menyenangkan. Majas ini biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari, iklan, dan sastra. Dalam artikel ini, akan dibahas pengertian, contoh, dan fungsi dari majas eufemisme.

Majas Eufemisme

Majas eufemisme adalah majas yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang kasar atau tidak sopan dengan kata-kata yang lebih halus atau menyenangkan. Kata-kata yang digunakan dalam majas ini biasanya memiliki makna yang lebih lembut dan kurang mengganggu atau menghina perasaan orang yang menerima pesan tersebut. Misalnya, istilah “meninggal dunia” digunakan sebagai eufemisme untuk kata “mati”.

Fungsi Majas Eufemisme

Majas eufemisme memiliki beberapa fungsi, antara lain:

1. Mencegah ketidaknyamanan: Dalam beberapa kasus, penggunaan kata-kata yang lebih halus dapat mencegah ketidaknyamanan atau kecanggungan saat berbicara tentang topik yang sensitif atau tabu.
2. Menghindari kekasaran: Dalam beberapa situasi, kata-kata kasar atau kasar dapat membuat orang tersinggung atau merasa tidak nyaman. Dengan menggunakan eufemisme, pesan yang disampaikan menjadi lebih sopan dan dapat diterima oleh pendengar.
3. Menjaga etika: Dalam kegiatan bisnis atau lingkungan kerja, penggunaan eufemisme dapat menjaga etika dan etiket yang tepat. Hal ini juga dapat menghindari konflik atau sengketa yang mungkin timbul akibat kata-kata yang tidak sopan atau tidak pantas.
4. Meningkatkan daya tarik: Dalam iklan atau media promosi lainnya, penggunaan eufemisme dapat meningkatkan daya tarik produk atau layanan yang ditawarkan. Dengan menggunakan kata-kata yang lebih halus, pesan promosi menjadi lebih menarik dan dapat menarik perhatian lebih banyak pelanggan.
5. Memperhalus gaya bahasa: Dalam sastra atau tulisan kreatif lainnya, penggunaan eufemisme dapat memperhalus gaya bahasa dan membuat karya menjadi lebih indah dan menarik bagi pembaca.

Contoh Majas Eufemisme

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan majas eufemisme dalam percakapan sehari-hari:

1. “Pulang sebentar” (eufemisme untuk “tidur”)
2. “Beristirahat sejenak” (eufemisme untuk “tidur siang”)
3. “Mengambil jalan pintas” (eufemisme untuk “mencongkel”)
4. “Membeli barang bajakan” (eufemisme untuk “membajak”)
5. “Merekrut pekerja tidak terampil” (eufemisme untuk “merekrut buruh kasar”)
6. “Tidak cocok” (eufemisme untuk “jelek”)
7. “Memiliki masa depan yang berbeda” (eufemisme untuk “putus”)
8. “Berkencan” (eufemisme untuk “pacaran”)
9. “Orang berbeda agama” (eufemisme untuk “non-muslim”)
10. “Memiliki kekurangan” (eufemisme untuk “cacat”)
11. “Belum berhasil” (eufemisme untuk “gagal”)
12. “Mendapatkan hasil yang berbeda” (eufemisme untuk “kalah”)
13. “Tidak cocok dengan perusahaan” (eufemisme untuk “dipecat”)
14. “Tidak masuk akal” (eufemisme untuk “bodoh”)
15. “Tidak terlalu pintar” (eufemisme untuk “bodoh”)
16. “Membeli barang diskon” (eufemisme untuk “barang rusak”)
17. “Membeli barang bekas” (eufemisme untuk “barang second”)
18. “Mencari teman” (eufemisme untuk “meminta pacar”)
19. “Orang yang belum menikah” (eufemisme untuk “jomblo”)
20. “Mengalami masalah kesehatan” (eufemisme untuk “sakit keras”)

Majas eufemisme adalah majas yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang kasar atau tidak sopan dengan kata-kata yang lebih halus atau menyenangkan. Penggunaan majas ini dapat mencegah ketidaknyamanan, menghindari kekasaran, menjaga etika, meningkatkan daya tarik produk atau layanan, serta memperhalus gaya bahasa dalam sastra atau tulisan kreatif lainnya. Beberapa contoh penggunaan majas eufemisme adalah “pulang sebentar” untuk “tidur”, “mencari teman” untuk “meminta pacar”, dan “mengalami masalah kesehatan” untuk “sakit keras”. Dalam penggunaannya, perlu diingat bahwa eufemisme harus digunakan secara tepat dan tidak berlebihan agar tidak menimbulkan kebingungan atau salah pengertian.