Selain itu, berbagi pengalaman dan perasaan merupakan perekat yang menyatukan hubungan pertemanan. Adanya kesamaan nasib atau kondisi juga membuat pertemanan lebih erat.
Photo credit: Wikimedia.org
Mungkin Anda sudah tahu atau sering melihat tentang pertemanan yang dijalin karena sama-sama menyukai olahraga sepak bola.
Sepak bola menjadi penghubung kedua belah pihak sehingga terjadi pertemanan yang erat. Hal ini sudah umum kita lihat.
Adapun yang unik dan menarik, yaitu pertemanan yang erat karena senasib sepenanggungan (atau memiliki permasalahan hidup yang sama).
Dua orang yang awalnya hubungannya biasa saja, namun karena memiliki problematika hidup yang sama akhirnya terjadi hubungan pertemanan yang erat diantara keduanya.
Berteman menjadi naluri dan kebutuhan dasar seorang manusia.
Teman Seperantauan
Merantau dapat dikatakan sebuah masalah, karena kita akan meninggalkan kampung halaman, orang tua dan saudara-saudara di kampung.
Hal inilah yang membuat teman seperantauan menjadi teman yang spesial, karena senasib dan memiliki masalah yang sama.
Teman seperantauan menjadi teman pertama di lingkungan baru, biasanya akan nge-kost bareng dengan teman seperantauan.
Di tanah rantau sangat penting melakukan pengiritan, seringkali sesama perantau patungan untuk menyewa kontrakan, makanan dan barang-barang lainnya.
Meminta kebutuhan pokok teman satu kos menjadi hal yang lumrah ketika kantong benar-benar kempes.
Untuk mengobati kesepian, maka bisa ngetrip bareng teman-teman senasib ini. Keberadaan teman-teman sangat penting untuk mengobati kesepian di tanah rantau yang jauh dari keluarga.
Ketika teman satu kos dapat rejeki maka yang lainnya bisa kecipratan, setidaknya kebagian martabak manis.
Penutup
Pertemanan umumnya dibangun di atas persamaan. Seseorang berteman dengan orang lain bisa karena satu sekolah, hobi, komunitas, tempat kerja, organisasi atau lainnya. Berteman sangat butuh dan didasari dari kecocokan.