Kalimat yang terkenal yaitu “Membaca adalah jendela dunia” atau “Buku adalah jendela ilmu”, malas membaca menyebabkan literasi menjadi rendah. Indonesia disinyalir masuk kategori negara dengan tingkat literasi sangat rendah. Dimana sudah umum diketahui masyarakat Indonesia tidak gemar membaca, apalagi menulis untuk membuat karya.
Sebuah negara menjadi maju karena tingkat literasi masyarakatnya yang baik. Adapun masyarakat dengan tingkat literasi rendah bisa mendatangkan bencana, literasi rendah menyebabkan kebodohan yang tidak berujung, sehingga sulit membangun masyarakat tertib dan beradab.
Photo credit: istockphoto.com|MementoImage
Maraknya ujaran kebencian, sikap tidak mampu menerima realitas dan masyarakat yang mudah termakan hoaks akibat dari tingkat literasi yang rendah. Adapun dengan rajin membaca seseorang akan berwawasan luas dan memiliki literasi yang baik. Tapi sayang seribu sayang, sebagian besar masyarakat Indonesia tidak suka membaca buku karena sejak kecilnya tidak dibiasakan untuk itu.
Sehingga sangat penting bagi para orangtua untuk memperkenalkan anak dengan buku, hendaknya dilakukan sejak dini. Ini bukan hanya tentang buku pelajaran sekolah, anak juga perlu dibelikan buku umum, minimalnya buku cerita yang memberikan pesan moral, syukur-syukur anak menyukai buku ilmiah atau yang berisi pengetahuan.
Sejak kecil anak hendaknya dikenalkan dengan buku, tugas orangtua adalah memotivasi anak agar suka membaca buku. Ada banyak alasan mengapa orangtua harus mengenalkan bacaan pada anak sejak dini. Sebagai permulaan, Anda bisa membacakan buku cerita pada anak, atau sekadar mengajak anak belajar membaca secara sederhana dan tanpa memaksa. Biasanya anak sudah bisa membaca dengan baik saat berusia 6 tahun, tidak perlu memaksa anak untuk bisa membaca sebelum usia tersebut karena dikhawatirkan anak menjadi trauma dengan aktivitas membaca.
Hal yang orangtua perlu lakukan adalah menumbuhkan minat baca sejak dini, tidak mengapa jika anak belum bisa membaca, yang penting anak harus dibuat familiar dengan yang namanya buku. Jika anak sering bersama buku (sekalipun belum bisa membaca) maka secara perlahan akan tumbuh kecintaan terhadap buku, jadi usahakan anak sejak kecil sudah familiar dengan buku.
Diharapkan anak sudah bisa membaca dengan baik saat usia 6 tahun, disamping juga ia familiar dengan buku. Belikan buku dengan tampilan menarik, berwarna-warni cerah dll, aktivitas membaca akan bermanfaat untuk perkembangan otak anak, dimana kegiatan membaca akan menstimulasi hubungan antara sel saraf dalam otak yang berfungsi dalam menghantarkan informasi.
Anak yang terbiasa membaca biasanya memiliki kosa kata yang banyak dan kemampuan berbahasa yang lebih baik, hal ini sangat membantu anak untuk membangun kemampuan komunikasi verbal dan tertulisnya secara pesat. Selain itu pada anak usia sekitar 3-7 tahun, membaca buku cerita yang disertai gambar dan aneka warna-warni akan menstimulasi imajinasi dan kreativitas anak.
Anak yang hari-harinya terbiasa membaca biasanya akan unggul dalam akademik. Membaca dapat meningkatan konsentrasi anak, disiplin, melatih atensi atau perhatian, hingga mengasah kemampuan problem solving. Selain itu anak yang terbiasa membaca akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri, tenang dan mandiri. Seseorang yang berwawasan luas biasanya punya kepercayaan diri yang baik.
Mendukung Masa Depan. Aktivitas rutin membaca dan literasi yang baik sangat penting untuk mendukung masa depan anak yang cerah. Anak yang terbiasa membaca buku akan memiliki cita-cita di masa depan yang lebih terarah, ditambah wawasannya yang luas dan keinginannya untuk mengetahui lebih mendalam terhadap sesuatu.
Biasanya saat remaja, ia sudah bisa fokus untuk menggali kelebihan, minat dan bakatnya. Anak usia remaja seharusnya sudah bisa diperkenalkan dengan buku-buku yang bernilai ilmiah. Jika sejak remaja sudah terbiasa membaca buku yang isinya berbobot maka hal ini akan terus terbawa hingga masa dewasa, untuk siap melahap berbagai buku dari karya orang-orang besar.
Agar Anak Suka Membaca
Anak biasanya meniru apa yang orangtuanya lakukan, berilah contoh yang baik pada anak. Jika anak sering melihat orangtuanya mengisi waktu dengan membaca buku, maka anak pun nantinya ikut-ikutan suka membaca buku. Jadi sebelum meminta anak untuk rajin membaca buku maka orangtua harus lebih dulu gemar membaca. Keteladanan menjadi pondasi utama untuk menumbuhkan minat baca pada anak.
Jika anak Anda masih berusia 3-7 tahun, maka adakan aktivitas membacakan buku cerita pada anak. Usahakan buku ceritanya bentuknya warna-warni cerah sehingga anak tertarik. Bicarakan juga dengan anak tentang sampul buku, anak biasanya memilih buku dengan desain sampul yang menarik dan lucu, bahas sedikit hal tentang sampul bukunya, ia menjadi suka padanya.
Bacakan buku cerita dengan suara jelas dengan beragam intonasi, ini penting dilakukan agar anak tertarik dengan cerita yang dibacakan. Selain itu pastikan bercerita secara perlahan agar memberikan waktu yang cukup bagi anak untuk memahami.
Loading…
Jika anak sudah bisa membaca (walaupun terbata-bata) maka baca buku cerita bersama-sama, atau bisa juga membaca bergantian. Lakukan hal ini secara rutin sehingga menumbuhan minatnya sejak dini. Agar anak semakin semangat membaca tunjukkan ketertarikan pada bacaan anak, respon yang diberikan terhadap aktivitas membaca anak memiliki pengaruh pada seberapa keras usahakan anak untuk menjadi pembaca yang baik.
Orangtua jangan cuek, berikan pujian pada anak setelah berhasil menyelesaikan bacaannya, dengannya anak semakin termotivasi untuk membaca. Lalu tumbuhkan jiwa kritis anak, mintalah anak untuk menceritakan dan berpendapat dari buku yang ia baca. Berikan juga pertanyaan kritis pada anak, misalnya “Siapa yang kamu suka dari cerita di buku?”, “Siapa yang kamu tidak suka?” dan pertanyaan lainnya.
Minta anak membaca apa yang mereka lihat, termasuk saat sedang berada di luar rumah, misalnya saat berada di restoran maka biarkan anak membaca isi menunya, atau saat berada di taman/wahana bermain mintalah anak membaca peraturan atau panduan permainan. Hal ini berguna untuk membiasakan dan mengasah kemampuan membacanya, buatlah anak memiliki sesuatu untuk dibaca di waktu senggang.
Kunjungi perpustakaan, bazar buku dan sebagainya, lakukan secara rutin minimal sebulan sekali, kalau bisa seminggu sekali. Perpustakaan bisa menjadi tempat mengisi waktu luang yang murah dan bermanfaat. Mengajak anak ke perpustakaan efektif menumbuhkan minat membacanya, lingkungan yang mendukung cukup membantu untuk menumbuhkan motivasi membaca, anak akan melihat orang-orang disekelilingnya sibuk membaca.
Para ahli menjelaskan bahwa anak-anak sebaiknya dibiasakan mengunjungi perpustakaan sebelum usia sekolah. Jika anak sudah sering ke perpustakaan maka nantinya anak menjadi terbiasa dan nyaman berada di perpustakaan selama berjam-berjam. Berada di perpustakaan akan menumbuhkan kecintaan anak terhadap buku.
Selain perpustakaan, bisa juga mengunjungi bazar buku yang merupakan cara efektif mengenalkan budaya membaca buku. Karena bazar buku biasanya ramai, anak akan merasa bahwa membaca buku itu asyik dan keren, anak bakal melihat orang beramai-ramai mencari dan membaca buku, hal ini akan memberikan kesan positif anak terhadap buku, juga kenalkan anak dengan beragam buku.
Yang terakhir batasi bermain gadget dan jangan sampai anak kecanduan dengan namanya game digital, karena selain membuat anak malas bergerak, anak juga bakal malas membaca buku. Jika anak sudah kecanduan gadget maka ia bakal susah lepas darinya, terlebih paparan layar gadget membuat mata cepat lelah, akibatnya anak tidak akan mampu membaca buku walau hanya 10 menit.