Kekerasan pada anak menimbulkan dampak negatif yang sangat berbahaya bagi anak itu sendiri, anak akan menjadi agresif, emosional dan tidak percaya diri.
Anak Marah | Photo credit: © Ferenc Jeges-varga | Dreamstime.com
Para orang tua harus memperbaiki diri, jika orang tua bersikap kasar maka anak akan menirunya.
Termasuk pertengkaran dan perselisihan di depan anak-anak, harus dihindari sebisa mungkin.
Beberapa penyebab anak suka kasar:
- Anak sering dipukul. Jika orang tua suka memukul, maka sama saja mengajarkan anak untuk memukul.
- Anak sering dimarahi. Cepat atau lambat, perkataan kasar orang tua akan ditiru oleh anak.
- Anak kurang mendapatkan kasih sayang dari lingkungannya (khususnya orang tuanya). Sifat penyayang dalam diri anak bisa diperoleh jika anak merasa disayang.
- Anak belum tahu bahwa tindakannya itu buruk, dia hanya meniru adegan-adegan yang ada di TV.
- Terkadang anak ingin mendapatkan perhatian orang tuanya dengan cara melakukan hal-hal yang membuat orang tuanya marah. Jika ini benar-benar terjadi, itu tandanya anak selama ini kurang mendapatkan perhatian.
- Anak merasa tidak diperlakukan adil. Anak mungkin menyadari orangtuanya sayang pada dirinya, tapi dalam suatu kondisi orang tua mengambil keputusan yang dianggap anak tidak adil. Kalau begini, sangat penting adanya komukasi intensif orang tua dan anak, jelaskan pada anak tentang keputusan yang telah dibuat, berikan pemahaman yang benar pada anak.
- Anak meniru perkataan kotor dan kasar dari teman-temannya. Perhatikan baik-baik pergaulan anak.
- Bawaan dari lahir (faktor genetik). Sifat kasar anak yang muncul akibat faktor genetik tetap bisa diminimalisir.
Anak adalah ‘peniru ulung’, terutama anak sangat mudah meniru sikap kasar orangtuanya. Jika orang tua suka berkata kasar, anak akan menirunya.
Oleh karena itu, jadilah contoh yang baik untuk anak, daripada sekedar memberikan nasehat tapi tidak memberikan contoh yang baik.
Jika terjadi perselisihan antara suami-istri, maka jangan sampai diperlihatkan di depan anak-anak. Anak kecil masih belum bisa memahami hal seperti itu.
Yang namanya anak-anak akan sering melakukan kesalahan, ini wajar karena anak belum mengerti, tugas orang tua adalah memberitahu anak tentang mana yang benar, adapun jika emosi kepada anak maka tidak akan menyelesaikan masalah.
Jika ditegur dengan cara lembut anak cenderung akan menerima, tapi jika ditegur secara emosional kemungkinan besar anak menolak nasehat yang diberikan.
Orang tua jangan cuek dengan pergaulan anak, jangan sampai orang tua membiarkan anak yang berkata kotor, harus diberitahu dengan baik agar anak mengerti.
Kesalahan banyak orang tua adalah tidak sigap dalam mengawasi pergaulan anak. Anak berkata kotor dan kasar akibat lingkungannya yang seperti itu.
Tapi ingat, tidak perlu marah-marah (emosional) saat menegur. Cukup katakan dengan baik, lembut dan penuh kasih sayang.
Orang tua juga harus aktif mencaritahu penyebab anak melakukan hal-hal yang tidak baik.