Ada yang tahu pohon Aren ga? Tentunya, bagi orang Sulawesi dan Timur sangat kenal dekat dengan tanaman yang satu ini. Pohon penghasil Nira yang rasanya manis dan menyegarkan, bisa juga sih dibikin pahit. Orang Timur nenyebut niranya sageru sedangkan Sulawesi menyebutnya saguer. di Daerah Sulawesi tanaman ini memiliki banyak cerita Rakyat pada masing-masing daerah, salah satunya Manado. Tanaman Aren juga dikenal dengan sebutan Enau atau pohon Enau bagi masyarakat setempat.
Tanaman Aren lebih dikenal dengan pohon aren pada umumnya. Entah kenapa lebih merujuk kepada pohonnya, mungkin tanaman ini memang bagian yang membawa manfaat terbesar adalah pohonnya. Makanya masyarakat kita lebih merasa nyaman menyebutnya pohon aren. Tanaman Aren merupakan jenis tanaman palma yang berpohon besar. Dapat tumbuh di berbagai macam jenis lahan, baik rawa maupun lahan yang kering agak gembur. Seperti di daerah Sulawesi Tengah, tanaman ini banyak tumbuh dilereng gunung, tepian sungai dan juga hutan-hutan sekunder. Sayangnya tanaman ini tidak begitu dilirik sebagai tanaman industri, sehingga tidak dibudidayakan atau dikembangkan dengan sungguh-sungguh. Tanaman ini tumbuh dengan dan berkembang dengan alami sebagai tanaman liar. Namun masih ada juga yang memanfaatkannya untuk berbagai keperluan tapi dalam jumlah yang terkendali. Padahal tanaman ini sejatinya dapat menghasilkan nilai jual jika dikembangkan secara masif untuk kebutuhan bahan pabrik.
Tanaman Aren memiliki catatan asal usul yang jelas. Pohon aren ini merupakan tanaman asli Indonesia lho. Yang kemudian banyak tersebar sampai ke pantai barat India, daratan bagian selatan Cina yaitu kepulauan Guam, serta banyak dijumpai juga di daratan Asia tenggara.
Ciri-Ciri tanaman Aren
Aren atau Arenga Pinnata Mer merupakan tanaman berpohon besar yang menghasilkan buah. Pohonnya berbentuk soltier tinggi hingga 20 m. Dengan tajuk daun menjulang diatas batang. Saat pohonnya masih muda batang aren belum terlihat jelas karena keseluruhan batang tertutup oleh pelepah daun dan akan terlihat jelas saat pohonnya mulai tua ketika pelepah bagian bawahnya gugur. Batangnya ditutupi oleh serat ijuk yang berwarna hitam yang tumbuh dari tangkai daun. Daun Aren bentuknya majemuk menyirip dengan ukuran panjang yang bisa mencapai 1m atau lebih. Jumlah daun yang tumbuh pada 1 sisi pelepah biasanya hingga 100 helai daun. Ujung daun lobes atau bergerigi. Permukaan atas daun hijau sampai hijau gelap sedangkan pada bagian bawah daun berwarna putih dan bertepung. Bunga aren berbentuk tandan dengan malai bunga yang bergantung. Bunganya tumbuh dari ketiak pelepah ataupun ruas batang bekas pelepah. Untuk buahnya terbentuk dari penyerbukan bunga jantan dan betina yang kebanyakan dibantu oleh serangga. Buah aren kemudian akan tumbuh bergelantungan pada tandan yang bercabang sekitar 90cm. Buahnya termasuk buni bentuknya bulat. Buah yang masih muda berwarna hijau tua dan yang tua berwarna kuning yang terdapat 3 biji keras didalamnya.
Pohon Aren (Arenga pinnata) adalah sejenis pohon palem yang banyak tumbuh di wilayah tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara. Pohon ini memiliki berbagai ciri-ciri khas dan juga memiliki beragam manfaat bagi manusia. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dan manfaat pohon Aren:
Ciri-ciri Pohon Aren (Arenga pinnata):
Bentuk Pohon: Pohon Aren memiliki batang yang tegak, kuat, dan tinggi, biasanya mencapai ketinggian sekitar 10-20 meter. Batangnya terkadang bisa mencapai diameter sekitar 30-40 cm. Pohon ini juga memiliki daun yang lebar dan panjang dengan tekstur mirip palem.
Daun: Daun-daun Pohon Aren tersusun dalam bentuk perupuk yang bercabang-cabang. Daun-daunnya berwarna hijau gelap dan ujungnya meruncing.
Bunga: Pohon Aren menghasilkan bunga dalam tandan yang panjang dan padat. Bunganya berwarna kuning kehijauan dan memiliki bau yang khas.
Buah: Buah Pohon Aren berbentuk bulat atau oval dan berwarna cokelat kehitaman. Buah ini mengandung biji yang bisa dimakan.
Kegunaan Serat: Pohon Aren menghasilkan serat yang kuat dan tahan lama dari daun-daunnya. Serat ini sering digunakan untuk membuat tali, karung, atau bahan anyaman lainnya.
Penghasil Gula Aren: Nira, getah manis yang dihasilkan dari batang Pohon Aren, dapat digunakan untuk menghasilkan gula aren yang manis dan bergizi.
Manfaat tanaman Aren
Manfaat Pohon Aren (Arenga pinnata):
Penghasil Gula Aren: Nira yang diambil dari batang Pohon Aren merupakan bahan dasar pembuatan gula aren yang merupakan gula alami yang populer di beberapa negara Asia Tenggara.
Bahan Bangunan: Serat dari daun Pohon Aren digunakan untuk membuat atap, dinding, atau bahan bangunan lainnya karena sifatnya yang tahan lama dan kuat.
Makanan: Buah Pohon Aren dapat dimakan dan memiliki nilai gizi yang baik.
Minuman Fermentasi: Nira dari Pohon Aren juga bisa difermentasi menjadi minuman beralkohol seperti tuak.
Produk Anyaman: Serat dari daun Pohon Aren digunakan untuk membuat produk anyaman seperti tas, topi, dan matras.
Produk Kosmetik: Ekstrak dari Pohon Aren digunakan dalam produk kosmetik seperti sabun dan pelembab kulit.
Obat Tradisional: Beberapa bagian dari Pohon Aren digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai masalah kesehatan, seperti mengobati sakit perut, demam, dan masalah kulit.
Dengan berbagai manfaat dan ciri-ciri yang khas, Pohon Aren memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat di wilayahnya dan terus digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
Tanaman aren sangat dikenal oleh masyarakat kita sebagai tanaman penghasil sari Nira yang manis dan menyegarkan. Nira aren juga dapat diolah menjadi Gula Aren. Selain itu buahnya yang setengah tua bisa mengahasilkan kolang kaling yang dimanfaatkan untuk bahan baku minuman. Sedangkan batangnya menghasilkan tepung seperti tepung sagu. Aren juga bisa dimanfaatkan menjadi minuman beralkohol dengan campuran kulit kayu khusus. Orang timur di menyebutnya sageru pait untuk Sulawesi Saguer Pait. Biasa juga disebut Tuak yang bisa memabukkan. Minuman ini cukup populer dikalangan remaja untuk mabuk-mabukkan. Pelepahnya juga bisa berguna untuk pagar area perkebunan warga sangat efektif untuk menghalau babi karena terdapat lidi yang dapat dilancipkan ujungnya. Lidi dan ijuknya bisa dijadikan sesapu. Ijuknya juga bisa dijadikan bahan ssringan yang dapat diletakkan dalam wadah penampung bersama arang tempurung.