Pacing ( Costus Speciosus ) di Indonesia di kenal dalam berbagai nama daerah yang mungkin Anda kenal diantaranya Pacing tawar, tepung tawar ( Sunda ), Poncang-pancing, pacing ( Jawa ), Lingkuwas in talun ( Makassar ), Tehe Tepu ( Maluku ).
Deskripsi Tanaman :
Herba tegak, termasuk dalam suku jahe-jahean ( ingat bukan terong-terongan he..he..he..) Tumbuh tegak dengan tinggi antara 0,5 – 3 m. Tempat hidup tanaman ini adalah didaerah yang lembap, dan teduh. Batang berwarna kuning kecoklatan. Daunnya berwarna hijau, tunggal, tangkai daun pendek, memeluk batang. Helaian daun memanjang sampai bentuk lencet, panjang 9-35 cm, lebar 3-10 cm, ujung meruncing, di bagian bawahnya berambut halus. Daun-daun tersusun spiral, mempunyai satu spirostik. Bunga duduk dalam bentuk bulir, besar, berwarna putih. Buahnya kotak berbentuk telur, berwarna merah, dan mempunyai banyak biji. Bagian yang digunakan adalah rimpangnya.
Kandungan Herbal Pacing :
Rimpang mengandung diosgenin, tigogenin, gracilin, sitosterol, methyltriacontan-26-one & 24-hydoxynhentriacontan-27-one.
Tanaman herbal pacing berkhasiat untuk mengobati keluhan mencret ( penyakit diare ), dan perut kembung.
Efek Famakologis :
Sebagai diuretik, antitoksik, menghilangkan gatal ( anti pruritus, dan peluruh keringat ( diaforetik ). Pacing juga digunakan sebagai bahan baku kontrasepsi.
Toksisitas :
Rimpang mentah, beracun. Kelebihan dosis akan menimbulkan muntah, mencret, dan pusing. Bila terjadi gangguan seperti itu, dianjurkan untuk mengunyah 6 gram kayu manis ( Glyrrhizauralensis ). Perhatian, bagi wanita hamil dan orang yang menderita gangguan pencernaan lemah dilarang mengomsumsi herbal ini.
Cara pemakaian :
Untuk Eksim ( gatal-gatal ).
Rebus rimpang pacing secukupnya yang telah di iris-iris dengan air secukupnya selama 15 menit. Gunakan untuk mencuci eksim atau kulit yang gatal.
Memperbaiki pertumbuhan rambut .
Tumbuk batang dan daun muda secukupnya, peras, saring. Embunkan selama satu malam. Keesokan harinya, digunakan untuk mencuci rambut sambil dilakukan pijat ringan.