Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) |
Kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) biasanya ditanam sebagai pagar hidup atau tanaman hias karena bunganya yang indah dan berwarna macam-macam. Dahulu, bunganyan sering digunakan untuk mewarnai kain, makanan, dan dipakai untuk menggosok sepatu agar mengkilap sehingga disebut bunga sepatu. Pengembangbiakkan tanaman ini dengan setek. Tumbuhan kembang sepatu merupakan perdu yang tumbuh tegak dengan banyak percabangan. Tinggi 1-4 m, tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan. Daun tunggal, berbentuk bulat telur dengan tepi bergerigi kasar dan tulang daun menjari, ujung meruncing, panjang daun 3,5-9,5 cm dan lebar 2-6 cm dengan daun penumpu berbentuk garis. Daun mempunyai tangkai dengan panjang tangkainya 1-3,7 cm. Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, sedikit menggantung, dengan tangkai bunga beruas, warna bunga ada yang merah, dadu, orange, kuning, putih, dan sebagainya.
Familia : Malvaceae.
Nama Daerah
- Sumatra : bungong raya (Aceh), bunga-bunga (Batak), soma-soma (Nias), bakeyun (Mentawai), bunga raya (Melayu).
- Jawa : kembang sepatu, uribang (Jakarta), kembang wera (Sunda), wora wori (Jawa), bunga rebhang (Madura), mandhaleka.
- Nusa Tenggara : pucuk, waribang (Bali), bunga capatu (Timor).
- Sulawesi : amburaga (Talaud), embuhanga , hembuangeng (Sangir), wuhanga, buhanga, kuyanga, palangan, kuranga (Sulawesi Utara), ulango (Gorontalo), bunga bisu, bunga capatu (Makasar), bunga bisu (Bugis).
- Maluku : fua-fua (Seram Barat), huahualo (Seram Selatan), ubo-ubo (Halmahera Utara).
- Papua : dioh, gerasa, kando.
Nama Asing
Fu sang (T), antolangan, gomamela, gumamela, tapolang (F), rose de chine (P), chinesische rose(J), hibiscus, chinarose, shoe flower (I), bunga raya (M).
Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
Rasa manis, netral, berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), antiviral, peluruh kemih (diuretic), menormalkan siklus haid (regulates menstruation), peluruh dahak (ekspektorant).
Kandungan Kimia
- Daun mengandung taraxeryl acent.
- Bunga mengandung cynidin diglucosid, hibisetin, zat pahit, dan lender.
Bagian yang Dipakai
Daun, bunga, pemakaian segar atau kering.
Kegunaan
1. Bunga :
- Batuk berdahak dan bernanah, batuk rejan (pertusis),
- Radang saluran napas (bronchitis),
- Tuberkulosa (TBC),
- Mimisan (epitaxis),
- Disentri,
- Infeksi saluran kemih,
- Air kemih bernanah (gonorrhoea),
- Keputihan (leucorrhea),
- Haid tidak teratur (irregular menstruation),
- Melancarkan haid (emenagog),
- Bisul (furunculus), bisul di kepala anak, borok (ulcustripicum).
2. Daun :
- Bisul (furunculus), radang kulit (dermatitis),
- Mimisan (epistaxis),
- Sariawan ( aphthae),
- Gondongan (parotitis),
- Radang usus ( enteritis),
- Radang selaput lender hidung,
- Radang selaput mata (conjunctivitis),
- Demam karena malaria.
Dosis Pemakain
- Pemakaian luar : tanaman kembang sepatu segar dilumatkan, digunakan sebagai tapal pada bagian yang sakit.
- Pemakain dalam (minum) : daun tanaman kembang sepatu sebanyak 15-30 gram, bunga kering sebanyak 3-9 gram, sedangkan bunga segar sebanyak 15-30 gram, direbus lalu airnya diminum.
Pemakain Luar
- Gondongan (parotitis) : daun atau bunga kembang sepatu, tumbuhan waru landak (Hibicus mutabilis L.) secukupnya, keduanya haluskan, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
- Radang selaput lender hidung : mandi uap dengan daun dan bunga kembang sepatu yang diiris halus-halus.
- Bisul (furunculus), borok : bunga kembang sepatu, bunga tanaman pacar air secukupnya (impatiens balsamina Linn.), giling keduanya hingga halus, tambahkan jus lidah buaya (Aloe vera L.) dan norit secukupnya, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
- Bisul di kepala anak : bunga kembang sepatu secukupnya dihaluskan, lalu tambahkan jus lidah buaya (Aloe vera L.), tempelksn csmpursn tersebut pada kepala anak.
Pemakain Dalam
- Sariawan (aphthae) : 30 gram daun kembang sepatu diseduh dengan air mendidih selama 15 menit, lalu disaring dan airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari.
- Gondongan (parotitis) : 30 gram daun atau bunga segar kembang sepatu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
- Mimisan (epistaxis) : 30 kumtum bunga kembang sepatu kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring dan airnya diminum.
- Batuk rejan (pertusis), radang saluran napas (bronchitis)
: 2 kumtum bunga kembang sepatu dicuci lalu digiling hingga halus, tambahkan 100 cc air masak dan sedikit garam, diperas, disaring lalu diminum 2 kali sehari sebanyak dosis di atas.
- Batuk lendir dan darah : 2 kumtum bunga kembang sepatu diremas dengan 400 cc air, biarkan tertutup semalaman, saring keesokan harinya, tambahkan madu secukupnya sebelum diminum pagi hari sebelum makan.
- Tuberkulosa (TBC) : 3 kuntum bunga tanaman kembang sepatu, 30 gram Krokot (portulaca Oleracea L.) dicuci bersih lalu digiling hingga halus, tambahkan 100 cc air masak dan 1 sendok makan madu lalu disaring, diminum untuk sekali minum. Lakukan 3 kali sehari.
- Air kemih mengandung nanah (gonorrhea) ; 6 kuntum bunga kembang sepatu dan 15 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu tambahkan madu secukupnya , bagi larutan tersebut menjadi 3 dosis dan diminum . Lakukan 3 kali sehari.
- Melancarkan haid, haid tidak teratur (irregular menstruation) : 3 kuntum bunga kembang sepatu dicuci, lalu digiling hingga halus, tambahkan 150 cc air masak dan cuka beras putih secukupnya, disaring lalu diminum sebanyak 100 cc. Lakukan 2-3 kali sehari.
- Infeksi saluran kemih ; 15 gram akar kembang sepatu, 25 gram meniran (phyllanthus urinaria L.), 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
- Keputihan (leucorrhea) : 15 gram bunga tanaman kembang sepatu, 15 gram jengger ayam (Celosia cristata L.), 30 gram kulit delima segar (Punica granatum L.) atau 15 gram yang kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
- Radang selaput ikat mata (conjunctivitis) : 30 gram kembang sepatu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum. Atau 15 gram daun kembang sepatu direbur dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
- Radang usus (enteritis) : 25 gram kembang sepatu, 50 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), keduanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
- Demam karena malaria : 50 gram daun kembang sepatu, ½ lembar daun papaya (Carica Papaya L.), 10 gram garam inggris (Sulfas magnesicus), direbus dengan 0,5 liter air, setelah mendidih, angkat dan diminum hangat-hangat.
Catatan
- Wanita hamil dilarang minum rebusan tanaman obat ini.
- Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.
Kunjungi tanaman berkhasiat obat yang lain di Macam Tumbuhan Berkhasiat Obat