Jahe, Informasi dan Sejarah Rempah. Jahe sudah kondang semenjak masa dahuku. Tanaman ini pun menjadi komoditi popular di Eropa sehingga tatkala jalur perdagangan dari Asia Barat ditutup maka orang-orang Eropa berlomba-lomba datang ke nusantara untuk mencari rempah-rempah, salah satunya adalah rempah Jahe.
Sebagai bumbu dapur, bahan Jahe tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Rempah ini mampu memberikan aroma khas dan menimbulkan rasa pedas (hangat) dalam racikan makanan atau minuman. Mengolahnya pun tidak repot malah terbilang mudah, cukup dengan dibersihkan dan dikeringkan, Jahe siap dicampur dengan racikan masakan Anda.
Jahe, Informasi dan Sejarah Rempah
|
Jahe, Informasi dan Sejarah Rempah |
Nah mari kita sedikit mengenal tentang Jahe dan sejarahnya. Jahe adalah sejenis rempah yang muasalnya diperkirakan dari India, namun ada juga peneliti yang menyebut asal Jahe dari Tiongkok. Tanaman ini bernama latin Zingiber officinale dan termasuk suku Zingiberceae (temu-temuan). Nama ilmiah Jahe pertama kali disebut oleh William Roxburg, nama tersebut dari kata Yunani zingiberi. Dalam bahasa Sanskerta disebut singaberi. Semula pedagang India mengangkut Jahe ke beberapa wilayah seperti Tiongkok, Jepang, Timur Tengah sebagai barang dagangan. Tanaman ini pun mulai populer di Eropa karena manfaatnya setelah pedagang Timur Tengah membawanya ke Eropa. Karena Jahe ada daerah tropis, penanamannya hanya bisa dilakukan di wilayah katulistiwa seperti Asia Tenggara, Brasil, dan Afrika. Saat ini Equdor dan Brasil menjadi pemasok jahe terbesar di dunia.
Secara fisik, tanaman jahe berbatang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning kemerahan dengan bau menyengat. Daunnya menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm sedangkan tangkai daunnya berbulu halus. Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua. Tanaman ini populer karena memiliki rasa pedas dalam buahnya, rasa tersebut tidak lain disebabkan oleh senyawa keton bernama zingeron.
Tanaman ini setelah masa panen bisa diolah menjadi beberapa bahan dasar untuk dikonsumsi. Semisal dengan cara dikeringkan, dibuat bubuk atau minyak. Terlepas dari muasal sejarahnya yang njelimet, Jahe memiliki kandungan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan tubuh. Karenanya, selalu siap sediakan Jahe dalam dapur Anda, terutama di musim hujan. 🙂
BACA ARTIKEL LAIN TERKAIT JAHE