Di zaman sekarang kemajuan teknologi berkembang dengan pesat, memungkinkan lebih seringnya setiap orang di dunia untuk saling berinteraksi, hal ini akan membuka peluang anak berinteraksi dengan berbagai individu dari banyak negara di dunia.
Sehingga di masa kini bahasa asing menjadi sesuatu yang penting untuk diajarkan kepada anak. Apalagi kalau kita perhatikan, sekarang sudah banyak anak kecil yang mahir berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris.
Photo credit: istockphoto.com|monkeybusinessimages
Secara umum beberapa bahasa asing menjadi cukup populer saat ini, hal ini mengingat kebutuhan akan keterampilan berbahasa asing meningkat secara signifikan. Kemampuan berbahasa asing semakin dibutuhkan oleh banyak orang, sehingga dengan memiliki kemampuan ini akan meningkatkan peluang kesuksesan anak kelak.
Dengan menguasai bahasa asing -khususnya bahasa Inggris- akan mempermudah proses belajarnya, dan manfaat akan semakin terasa saat ia terjun ke dunia kerja. Walau belajar bahasa asing memang membutuhkan waktu, tenaga, pikiran dan bahkan biaya yang tidak sedikit, tapi ini akan menjadi sebuah investasi yang bagus dan sangat menguntungkan.
Mengajarkan anak berbahasa asing juga dapat memberikan efek positif untuk anak. Anak-anak yang sejak kecil memiliki aktivitas mempelajari bahasa asing biasanya punya sikap yang lebih kritis dan mandiri. Dalam proses menguasai bahasa asing membutuhkan usaha keras dari si Anak, selain itu otak anak dipacu untuk berpikir secara kritis agar mampu memahaminya. Hal ini membuat anak-anak yang belajar bahasa asing juga punya kemampuan lebih baik dalam penyelesaikan masalah (problem solving), merencanakan suatu hal, dan bahkan punya rasa tanggung jawab walaupun usianya masih kecil.
Jadi mengajak anak belajar bahasa asing, manfaatnya bukan hanya agar anak bisa menguasai bahasa asing yang dipelajarinya tersebut, melainkan juga dapat melatih anak dalam pemecahan masalah dan tingkat pemahaman yang lebih baik.
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak. Meningatkan rasa percaya diri bisa dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya saat anak mempunyai kemampuan bahasa asing. Bisa berbahasa asing membuat anak lebih percaya diri dengan kemampuannya, sehingga anak dapat dengan percaya diri berbaur dengan lingkungannya.
Saat dirinya memiliki kelebihan ini, anak juga akan mendapatkan motivasi diri untuk belajar lebih baik lagi. Sebaliknya jika anak tidak pernah belajar bahasa asing, atau kesulitan untuk belajar bahasa asing, maka dikhawatirkan percaya dirinya menurun.
Apalagi di zaman sekarang, anak-anak dituntut untuk mampu berbahasa asing, saat mengakses internet, aplikasi smartphone dan semacamnya dibutuhkan pemahaman bahasa inggris. Pada umumnya, jika anak memiliki kemahiran yang jarang dimiliki oleh anak-anak seusianya, maka secara otomatis akan memunculkan rasa percaya diri dalam jiwanya. Rasa percaya diri ini nantinya juga memudahkan anak dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.
Seorang anak yang introvert mungkin akan kesulitan dalam bersosialisasi dengan lingkungannya. Namun kepribadian anak yang introvert tersebut dapat terbantu jika ia punya kemampuan berbahasa asing. Dengan bisa berbahasa asing, anak akan lebih terlatih serta lebih percaya diri untuk berbicara dengan guru, teman bahkan orang-orang dari negara lain.
Jika anak menyadari dirinya bisa berkomunikasi dengan orang luar negeri maka ia akan percaya dirinya. Ini sangat bagus, jiwa introvert-nya tidak akan menghalanginya untuk berkelanan dengan orang baru maupun berkomunikasi intens dengan rekan kerja.
Merangsang Kreativitas Anak. Selain itu anak-anak yang punya kemampuan berbahasa asing memiliki daya kreativitas yang baik. Mempelajari bahasa asing dapat merangsang kreativitas, dimana hakekat mempelajari bahasa asing bukan sekedar tentang hafalan kata-kata. Bukan itu fokus pengembangan kemampuan yang didapat anak, melainkan bagaimana seorang anak bisa berkreativitas dalam penggunaan ragam kata sesuai kaidah, memahami berbagai kata yang digunakan sesuai dengan kondisinya.
Belajar bahasa asing juga akan merangsang anak untuk bisa berpikir logis, selain itu anak juga bakal sering bereksperimen menggunakan kata dan ungkapan baru setiap saatnya. Saat akan menyampaikan keinginannya, nantinya anak ‘dipaksa’ untuk mempu merangkai sebuah kalimat sesuai kultur bahasa asing yang dipelajarinya. Intonasi dan nada bicara mungkin juga akan dipelajari anak secara otomatis.
Saat anak sudah mampu berbahasa asing biasanya di dalam dirinya akan muncul keinginan untuk terus belajar. Hal ini membuat anak menjadi orang yang ‘sering terlatih’ dan punya kemampuan kognitif sangat baik.
Belajar menguasai bahasa asing dapat mengasah kemampuan akademik anak, juga berkaitan dengan beberapa keterampilan yang dibutuhkan semasa sekolah, sehingga hal ini mendukung anak untuk meraih prestasi atau unggul secara akademik di sekolah.
Saat berhasil menguasai satu bahasa asing, maka nantinya anak cenderung lebih mudah untuk menguasai bahasa asing lainnya. Anak kemungkinan tidak akan membutuhkan waktu lama untuk menguasai bahasa asing yang lain.
Meningkatkan Empati Anak. Kemampuan berbahasa juga dapat meningkatkan empati anak, sebuah studi dari University of Chicago menemukan bukti bahwa anak-anak yang menguasai lebih dari satu bahasa memiliki rasa empati yang baik. Dimana belajar bahasa berbeda dari latar belakang budaya berbeda, membuat anak lebih mampu menempatkan diri di posisi orang lain, serta anak terlatih dalam memahami berbagai perspektif.
Belajar bahasa asing juga dapat menurunkan resiko alzheimer di masa mendatang, penelitian menunjukan bahwa menguasai lebih dari satu bahasa dapat meningkatkan fungsi otak.
Manfaat lainnya anak belajar bahasa asing:
- Mempelajari bahasa asing meningkatkan pemahaman anak tentang bahasanya sendiri.
- Anak memiliki kepekaan lebih besar terhadap bahasa dan telinga yang lebih baik untuk mendengarkan.
- Anak-anak yang belajar bahasa asing biasanya lebih imajinatif, lebih fleksibel dalam pemikiran mereka, dan kemampuan lebih baik dalam menghasilkan ide-ide abstrak.
- Anak bisa lebih memahami serta menghargai budaya lain dan orang-orang dari negara lain.
Terlepas dari berbagai manfaatnya, bahasa asing penting untuk diajarkan kepada anak, kemajuan teknologi akan membuka peluang anak berinteraksi dengan berbagai orang di dunia, sehingga sangat logis jika anak seharusnya dibekali dengan kemampuan berbahasa asing (khususnya bahasa Inggris), sehingga ia nantinya lebih mudah dalam beradaptasi dengan dunia global.
Tips Mengajarkan Bahasa Asing pada Anak
Kemampuan guru dalam mengajarkan menjadi faktor penting yang mempengaruhi kelancaran anak dalam belajar bahasa asing. Jadi pastikan anak diajarkan oleh guru yang berkualitas, dan punya pengalaman yang cukup lama mengajarkan bahasa asing. Jika anak diajar oleh guru yang sudah berpengalaman, itu artinya si guru punya banyak pengalaman untuk mengatasi berbagai problem dalam proses pembelajaran bahasa asing.
Selain itu orangtua punya peran yang tidak kalah pentingnya untuk mengoptimalkan belajar anak, dengan memberikan banyak kesempatan bagi anak untuk menggunakan (mempraktekan) bahasa asing yang dipelajarinya. Sehingga perlu diselipkan penggunaan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari, hal ini sangat membantu anak untuk menguasai bahasa asing yang dipelajarinya.
Anak belajar
bahasa asing hendaknya dengan sembari mempraktekannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, orangtua seharusnya memberi ruang untuk hal ini. Kembangkan kemampuan anak dengan menggunakan bahasa asing dalam sehari-hari, beberapa contoh yang bisa dilakukan orangtua yaitu:
- Memberikan label benda-benda di rumah dalam bahasa asing, sehingga anak terbiasa dengannya.
- Memperkenalkan anak dengan buku bergambar berbahasa asing, video atau acara TV yang ditujukan untuk anak-anak.
- Mengajak anak mengakses website berbahasa asing, sehingga anak akan sering melihat kata-kata atau kalimat berbahasa asing yang sedang dipelajarinya.
- Undang tamu yang fasih berbahasa asing.
Menciptakan Sebuah Kebiasaan. Membuat kebiasaan untuk berbahasa asing menjadi cara ampuh agar anak jago berbahasa asing, gunakanlah bahasa asing untuk komunikasi sehari-hari. Dengan membiasakannya akan memunculkan rasa percaya diri yang kuat dalam diri anak serta membuatnya terbiasa. Dimulai dari penggunaan bahasa asing yang paling sederhana seperti nama benda dan semacamnya, lalu dilanjutkan ke hal yang lebih kompleks.
Sebagai orang tua berikan contoh kepada anak yang nanti akan diikutinya. Hal ini dapat lebih mudah dilakukan ketika anak masih berusia dini. Adapun ketika anak memasuki usia remaja, ia memiliki kehidupannya sendiri dan biasanya tidak lagi selalu mencontoh orangtuanya. Maka dari itu, sejak anak baru berusia beberapa tahun (misalnya 5 tahun) kenalkan dengan kata-kata dari bahasa asing, lakukan secara kontinyu.
Para ahli menjelaskan bahwa mengajarkan anak-anak pada usia sangat muda bisa membuat mereka berbicara bahasa asing dengan lancar hingga mereka dewasa. Pembelajaran bahasa yang dilakukan secara terus menerus dapat merangsang anak secara intelektual.
Penelitian menunjukan anak-anak yang menguasai dua bahasa punya kemampuan yang lebih baik dalam hal analisis, konseptualisasi dan simbolisme. Selain itu anak akan bisa belajar lebih cepat, punya keterampilan komunikasi, rasa ingin tahu yang besar, hingga bisa dengan cepat membuka diri terhadap dunia.
Anak biasanya menyukai cerita-cerita yang ada di buku cerita, apalagi saat orangtuanya membacakan untuknya. Nah, orangtua perlu mempertimbangkan membacakan buku cerita berbahasa asing. Jika dilakukan secara rutin, maka anak bakal terbiasa dengan bahasa lisan sekaligus belajar kosa kata dan ekspresi dalam bahasa asing yang sedang dipelajarinya. Apalagi biasanya buku cerita memuat banyak sekali gambar, yang sangat membantu anak untuk memahami isi buku cerita.
Tentu hal yang sangat bagus belajar bahasa asing sambil menjalin ikatan dengan anak Anda. Kegiatan membaca buku cerita menjadi cara tepat mulai mengajarkan anak kata-kata dan frasa dalam bahasa asing.
Pilih cerita yang pendek karena anak kecil memiliki rentang perhatian yang lebih pendek, bacakan cerita yang panjangnya sekitar 10 menit. Selain itu, bacakan buku cerita dengan ekspresif sehingga membuat anak lebih antusias. Misalnya buatlah suara yang besar untuk suara sapi, suara yang bercicit untuk suara tikus, dan sebagainya.
Menonton Kartun Bahasa Asing. Jika anak Anda suka menonton TV maka arahkan ke hal yang lebih berguna, yaitu menonton acara TV atau kartun berbahasa asing. Pilih acara kartun yang kondusif dengan menggunakan bahasa asing, misalnya Dora the Explorer, Tayo The Little Bus dan banyak lain. Anak akan mendapatkan banyak kosa kata nantinya.
Cara ini efektif untuk melatih pendengaran dan pemahaman. Anak-anak akan terpaku pada kartun bahasa asing seperti halnya kartun lainnya. Jangan remehkan anak-anak, karena mereka bisa dengan cepat memahami sesuatu.
Ikutkan anak Anda ke lembaga belajar bahasa asing. Dengan bergabung ke lembaga kursus bahasa asing nantinya anak mendapatkan pelajaran bahasa asing yang jauh lebih spesifik dan terstruktur. Adapun jika ingin memasukan anak ke tempat les (kursus) maka cari tahu kualitas tenaga pengajar yang ada, reputasinya, serta metode yang digunakan.
Pilihlah tempat belajar yang tidak terlalu banyak anak dalam satu kelas, sehingga anak Anda mendapatkan perhatian yang cukup dari pengajar. Diharapkan guru les berbicara bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya kepada anak Anda, guru les tersebut bisa menjadi partner bagi anak anda dalam berbicara bahasa asing. Hal ini akan sangat membantu anak dalam mempelajari bahasa asing.
Belajar anak juga bisa dibantu dengan memanfaatkan aplikasi. Saat ini sudah banyak dikembangkan aplikasi yang membantu anak-anak dalam belajar bahasa asing, Anda bisa dengan mudah mencarinya di Play Store. Juga ada banyak permainan berbahasa Inggris untuk anak, dimana belajar bahasa Inggris sambil bermain adalah ide yang bagus.
Penutup: Mempelajari bahasa asing memang sangat bagus untuk anak, tapi hendaknya anak sejak masa kelahirannya difokuskan pada satu bahasa dulu yaitu Bahasa Indonesia, setelah anak sudah lancar berbicara dengan Bahasa Indoensia, maka barulah ia mulai mempelajari bahasa asing. Selain itu hindari tergesa-gesa, terlalu menekan anak bahkan memaksanya harus bisa, karena justru menyebabkan anak menjadi trauma dan benci belajar bahasa asing.