Saat bayi baru lahir, biasanya orang-orang dari keluarga besar maupun teman-teman dekat sibuk membicarakan Si Bayi mirip siapa, maka orang-orang disekitar mulailah bermain “tebak-tebakan”, banyak hal yang akan dibicarakan seperti bentuk hidung bayi, matanya, alis, rambut bayi dan lainnya.
Para wanita yang hamil biasanya memikirkan akan seperti apa wajah Si Kecil nantinya, mirip Ayah atau Ibunya? Lalu seperti apa rambutnya? Bagaimana fisik Si Kecil, akan lebih mirip siapa?
Bayi | Photo credit: istockphoto.com|oksun70
Anda tentu bertanya-tanya apa saja hal yang menentukan wajah dan karakter Si Kecil. Sebagai contoh, bisa saja anak pertama wajahnya lebih mirip ayahnya, tapi sifatnya lebih mirip ibunya. Adapun anak kedunya punya sifat yang mirip ayahnya, tapi wajahnya tidak mirip.
Lahirnya seorang anak ke dunia masih menjadi misteri besar bagi para ilmuwan sampai saat ini, para ahli masih bertanya-tanya tentang banyak hal. Yang sudah jelas diketahui yaitu bahwa saat sperma bertemu sel telur, terjadilah perpaduan gen, proses dan apa yang terjadi saat perpaduan gen inilah yang menentukan karakteristik anak nantinya.
Pada dasarnya setiap anak mewarisi 50% DNA dari masing-masing ayah dan ibunya, namun ada gen-gen tertentu dari ibunya atau ayahnya yang dominan. Sehingga inilah yang menjadi penyebab rambut dan wajah anak mirip ibunya, tapi warna kulitnya lebih mirip ayahnya. Dengan begitu jika karakteristik (wajah, rambut, hidung, skin dll) antara kakak dan adik tampak mirip, itu berarti mereka mewarisi PERPADUAN GEN yang serupa.
Karakteristik fisik tertentu seperti lesung pipi, bentuk rambut, alis mata tinggi dan hidung mancung dapat diturunkan dalam keluarga. Maka dari itu, bukanlah hal yang menganehkan jika kita sering melihat bentuk wajah yang serupa dalam sebuah keluarga besar.
Ada banyak misteri, misalnya ada anak yang mirip dengan keluarganya dan yang tidak, atau ada anak yang wajahnya tidak mirip satu sama lain. Pada dasarnya anak mewarisi 50 persen DNA dari orang tuanya, sehingga terdapat peluang cukup besar bahwa wajah anak dan orang tua tidak mirip, atau justru ada gen yang dominan. Hanya saja disebutkan bahwa gen laki-laki lebih agresif daripada gen wanita, sehingga perbandingannya bisa saja 60:40. Mungkin karena itu menyebabkan banyak bayi lebih terlihat mirip ayahnya dibandingkan ibunya, tapi itu tidak selalu sehingga tidak bisa dijadikan acuan.
Bayi yang dilahirkan biasanya akan mirip dengan ibu atau ayahnya, tergantung yang lebih dominan dimana bayi memperoleh 23 kromosom dari ayahnya dan 23 kromosom lagi dari ibunya. Pada setiap kehamilan, hal yang umum terjadi adalah Ibu melahirkan anak dengan wajah yang berbeda-beda pada setiap kehamilan. Hal itu karena pengkombinasian gen yang berbeda-beda di setiap kehamilan. Gen umumnya diwarisi oleh seseorang kepada keturunannya. Saat sperma dan sel telur bertemu terjadi penyatuan gen yang nantinya menjadi gen baru, nah gen baru inilah yang sangat menentukan karakteristik anak.
Jika berbicara tentang karateristik rambut anak, warna dan bentuknya bisa berubah bersamaan dengan bertambahnya usia anak. Misalnya pada usia remaja di dalam tubuhnya muncul hormon yang mengaktifkan suatu gen yang mempengaruhi rambutnya, yang menyebabkan rambut menjadi lebih gelap, ikal atau karakteristik lainnya.
Kondisi gigi anak juga bisa ditentukan oleh gen orangtuanya, khususnya gen dari ayahnya yang lebih dominan dalam mewarisi bentuk gigi, ukuran hingga kesehatan gigi. Dengan begitu, para ayah yang lalai dalam merawat kesehatan gigi, maka kesehatan gigi yang kurang optimal itu bisa menurun pada anaknya.
Biasanya kecerdasan orangtua bisa menurun pada anaknya, tapi tidak sesederhana itu karena ada banyak faktor lain yang mempengaruhi seperti nutrisi dan stimulasi belajar, gen yang memengaruhi kecerdasan anak adalah kromosom X.
Adapun beberapa sifat dan karakter anak bisa mirip dengan salah satu dari ayah atau ibunya, tergantung salah satu gen dari ayah atau ibunya yang mendominasi, hal ini juga sangat dipengaruhi oleh situasi perkembangan si kecil. Biasanya gen seorang ayah akan menurunkan keahlian pada perkembangan anak. Adapun gen seorang ibu biasanya akan menurunkan kecerdasan pada anak.
Tinggi badan seorang anak juga dipengaruhi gen dari kedua orangtuanya, jika ayah dan ibunya memiliki tubuh yang tinggi, maka anaknya juga memiliki tubuh yang tinggi. Tapi selain faktor genetik, hal lain yang dapat mempengaruhi tinggi anak yaitu asupan gizi dan kondisi kesehatan.
Loading…
Walaupun seorang anak memiliki ayah dan ibu yang tubuhnya tinggi, Si Anak tetap harus mendapatkan asupan bergizi agar pertumbuhannya optimal, selain itu rutinitas olahraga juga sangat penting untuk menunjang pertumbuhan fisiknya. Asupan gizi yang rendah menyebabkan pertumbuhan anak terhambat (tidak optimal) bahkan bisa memicu stunting.
Selain itu kondisi fisik dan tinggi badan anak juga dipengaruhi dari asupan yang dikonsumsi ibu selama masa kehamilan. Tinggi badan anak dipengaruhi oleh faktor genetik, asupan nutrisi, kesehatan dan aktivitas fisik, hanya saja para ahli belum menemukan cara yang telah terbukti ampuh untuk memprediksi tinggi badan anak saat ia dewasa.
Mengenai berat badan dan lingkar pinggang anak dipengaruhi oleh gen sekitar 25%. Para ahli menjelaskan bahwa berat badan anak dipengaruhi oleh berat badan ibunya, bukan ayahnya. Itu karena pengaruh terbesar dari pertumbuhan berat badan bayi adalah ukuran tubuh ibunya. Kondisi ayah dan ibu juga mempengaruhi kondisi tekanan darah, massa bebas lemak ataupun persentase lemak tubuh pada anak.
Bayi lahir dari proses pembuahan sel sperma pria terhadap sel telur, sampai akhirnya seorang wanita bisa mengandung dan melahirkan bayi 9 bulan kemudian, jadi ada “sesuatu yang terjadi” selama masa pembuahan hingga kandungan yang menjadikan seorang bayi memiliki karakteristik yang mirip dengan kedua orangtuanya.
Sebuah teori menyebutkan bahwa karakteristik manusia diturunkan dari campuran dari sifat kedua orang tuanya, bagaikan pencampuran warna pada cat, contohnya campuran warna biru dan kuning menghasilkan warna hijau. Konsep ini memang terlihat logis tapi sebenarnya tidak selalu terjadi, tidak selalu bayi yang lahir karakteristiknya berasal dari mix ayah dan ibunya. Seorang ayah memiliki rambut keriting gimbal, adapun ibunya berambut lurus maka anaknya akan punya sifat rambut yang merupakan campuran dari keduanya, yaitu agak sedikit kriting (ikal), hal ini memang pernah terjadi tapi tidak sering. Jadi ada banyak faktor yang menentukan karakteristik seorang anak, dan bisa saja seorang anak tidak mirip dengan ayah dan ibunya tapi mirip dengan kakek atau bahkan uyutnya.
Selain itu penampilan fisik setiap anak masih bisa terus berubah, dimana struktur tulang baru terbentuk sempurna di usia 20-an. Bentuk wajah dan tubuh ditentukan dari bentuk tulang, otot dan cadangan lemak tubuh. Bagaimanapun karakteristik anak nantinya, Ibu dan Ayah diharapkan selalu siap untuk menyayanginya dan mendukung tumbuh kembangnya.