Tanaman ini asalnya dari negara Meksiko, Amerika Selatan.Orang Eropa berjasa besar dalam penyebaran tanaman ini ke seluruh dunia. Bernama latin Carica papaya, buah ini adalah satu-satunya dalam genus Carica. Sedangkan Indonesia mengenal nama pepaya awalnya dari bahasa Belanda “papaja”.
Pepaya adalah buah siap makan kapanpun, tidak hanya dalam kondisi matang saja buah ini bisa dimakan, saat masih setengah matang ataupun mentah pun pepaya bisa dimakan. Daging buah pepaya matang berwarna oranye, berasa rasa manis segar, dan lunak. Buah pepaya setengah matang berwarna oranye muda, dagingnya agak lunak, rasanya juga manis. Pepaya dalam kondisi setengah matang kerap dibuat lotisan, biasanya perempuan hamil nyidam buah pepaya muda. Sedangkan pepaya yang masih mentah bisa dibuat sebagai makanan bahan sayur atau oseng. Tidak hanya buahnya saja yang bisa diolah, daun pepaya muda dan bunga pepaya pun bisa dijadikan lalapan atau bahan sayur.
Pepaya memiliki tiga kelamin: jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai “pepaya gantung”, walaupun jantan tetap menghasilkan buah. Namun buahnya kecil dan tidak memiliki biji subur alias mandul, biasanya jenis ini dijadikan sebagai
bahan obat tradisional. Tanaman betina berbuah bulat, sedangkan jenis banci menghasilkan buah berbentuk oval, bulat memanjang. Biasanya hasil jenis banci ini yang kerap dibudidayakan karena buahnya lebih banyak dan lebih besar.
Secara fisik pohon pepaya umumnya tidak memiliki cabang, namun beberapa yang memiliki cabang (bercabang sedikit). Pohon pepaya tumbuh hingga 5-10 m, dibagian atas terdapat batang-batang yang ditumbuhi daun. Daunnya bersirip lima memiliki tangkai panjang dan berlubang di bagian tengah. Jenis pepaya bermacam-macam seperti pepaya bangkok, pepaya cibinong, pepaya california, pepaya gunung, dan lain-lain. Dari semua jenisnya yang paling populer dipasaran adalah jenis pepaya bangkok, karena buahnya yang berukuran besar dan berkulit tipis, rasa dagingnya pun manis juga berair.
BACA JUGA: